3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 (PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
Saya sebagai pemimpin pembelajaran tentu pernah mengalami dilema etika atau bujukan moral, namun saat itu saya belum tahu apa yang dimaksud dengan bujukan moral dan dilema etika, dan sekarang saya bersyukur sudah mendapatkan pengetahuan baru tentang dilema etika dan bujukan moral, dan saya mengingat kembali tentang kondisi - kondisi yang saya alami bahwa bujukan moral yang sering saya rasakan, termasuk dalam dilema dalam pengambilan keputusan di kelas, apakah saya akan memilih mengorbankan murid yang memiliki kemampuan ke bawah atau mengikuti murid dengan kemampuan ke atas, namun setelah saya mempelajari modul 3.1 saya harus melakukan uji terhadap keputusan yang akan saya ambil, apakah keputusan yang saya ambil adalah keputusan yang berpihak pada murid, mengandung nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk lebih memahami tentang Modul 3.1 tersebut maka kami sebagai CGP akan membuat suatu koneksi antar materi yang tujuannya untuk menguatkan pengetahuan kami dari modul-modul yang terdahulu dengan modul-modul yang baru, maka pada koneksi antar materi ini ada beberapa pertanyaan pemandu untuk memudahkan kami dalam membuat suatu koneksi, yaitu sebagai berikut:
- Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Seperti yang sudah dipelajari pada Modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara dimana pada Filosofi KHD ada yang disebut dengan konsep pendidikan yang dikenal dengan Pratap Triloka, adapun isinya adalah Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani di depan memberi teladan, ditengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi dukungan memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin perlu menerapkan paradigma pengambilan keputusan, agar keputusan yang akan diambil tepat dan dapat dipertanggungjawabkan, selain itu keputusan juga harus mengandung nilai-nilai kebajikan maka dari itu pengambilan keputusan menggunakan prinsip pengambilan keputusan dan perlu dilakukan uji terhadap keputusan yang akan diambil, sehingga dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran berpihak pada murid, dengan pengambilan keputusan yang tepat akan menjadi teladan bagi murid, karena keputusan yang diambil mengandung nilai-nilai kebajikan, dengan nilai-nilai kebajikan yang ada dalam suatu keputusan akan menjadi pembelajaran bagi murid, karena sesungguhnya pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang disertai dengan contoh atau teladan, selain menjadi teladan guru harus membangun motivasi/ dorongan kepada murid, agar menjadi murid yang memiliki motivasi intrinsik, dengan motivasi yang berasal dari dalam diri, murid akan melakukan suatu tindakan atau berperilaku yang mengandung nilai-nilai kebajikan, sehingga murid akan mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat, guru juga adalah pemimpin pembelajaran yang harus mampu memberikan dukungan kepada murid, sehingga murid menjadi individu yang memiliki budi pekerti dan berkarakter profil pelajar pancasila, dukungan yang positif sehingga terbina minat dan bakan yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman muri, dengan ini perlu guru memiliki keterampilan yang baik dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, sehingga dukungan yang diberikan kepada murid sesuai dengan kebutuhan murid.
- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, sangat berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan merupakan pernyataan yang sangat tepat, hal ini dapat dilihat dari seseorang yang baik akan mengambil keputusan yang baik, tenang dan mengandung nilai-nilai kebajikan, sebaliknya seseorang yang nilai-nilai dalam dirinya minus akan nilai-nilai kebajikan akan sangat gampang membuat suatu keputusan, bahkan keputusan yang diambil adalah keputusan yang dapat merugikan orang lain, karena keputusan yang diambil hanya akan mementingkan diri sendiri, maka dari itu sebagai pemimpin pembelajaran harus memiliki nilai-nilai kebajikan dalam diri sehingga keputusan yang akan diambil adalah keputusan yang berpihak pada murid, mengandung nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggungjawabkan.
- Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, guru yang memiliki kesadaran penuh akan memiliki KSE yang baik, dengan demikian guru sebagai pemimpin pembelajaran akan lebih mudah dalam membuat suatu keputusan yang berpihak pada murid, mengandung nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggungjawabkan, tidak mungkin guru yang KSE nya baik akan membuat suatu keputusan yang melanggar nilai-nilai kebajikan, karena KSE guru berbanding lurus dengan pengambilan keputusan yang akan diambil oleh guru.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik adalah pernyataan yang sangat tepat, artinya nilai-nilai yang dimiliki oleh seorang pendidik akan sangat mempengaruhi keputusan yang akan diambil terkait bujukan moral atau dilema etika, pendidik yang memegang nilai-nilai yang baik akan dengan mudah membuat suatu keputusan yang berhubungan bujukan moral, pendidik yang memegang nilai-nilai tidak akan menerima bujukan jika dihadapkan pada kasus bujukan moral, akan langsung menolak walaupun diimingi-imingi dengan sesuatu yang sangat berharga, namun jika dihadapkan dengan dilema etika seorang pendidik tidak dengan mudah membuat suatu keputusan, perlu pemikiran yang tajam dalam mengambil suatu keputusan, karena pendidik yang baik akan mengambil suatu keputusan yang mengikuti prinsip dasar dalam mengambil suatu keputusan, yaitu berpihak pada murid, mengandung nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, maka dari itu sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang tepat , sehingga dengan keputusan yang kita ambil akan berdampak positif baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain,dengan dampak yang positif yang kita dapatkan akan membuat kita atau orang di sekitar kita akan merasa nyaman, tenang dan bahagia, untuk itu perlu melatih keterampilan dalam mengambil suatu keputusan, sehingga kita sebagai pendidik terbiasa membuat suatu keputusan yang tepat, baik bagi kita, murid dan rekan guru yang lain.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Ada beberapa tantangan-tantangan di lingkungan saya untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini seperti, perbedaan pandangan terhadap suatu dilema etika yang menyebabkan keputusan yang akan diambil akan berseberangan, kemudian tidak semua orang di sekitar saya memahami tentang dilema etika, sehingga akan sulit untuk membuat suatu keputusan yang tepat bagi semua orang, saya juga merasa keputusan yang diambil karena kepentingan dari beberapa pihak yang lebih berpengaruh dibandingkan saya, selain itu tidak semua orang di sekitar saya memiliki pemahaman yang sama dengan saya.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Ada pengaruh pengambilan keputusan yang saya ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita, seperti pengambilan keputusan yang berpihak pada murid maka saya akan memberikan pembelajaran berdiferensiasi, saya juga akan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid dengan memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman murid, keputusan saya juga akan mengandung nilai-nilai kebajikan yaitu dengan menerapkan pembelajaran sosial dan emosional dalam kegiatan pembelajaran di kelas, dengan pembelajaran berdiferensiasi yang terintegrasi dengan KSE maka saya sudah memerdekakan murid dalam pengajaran. Cara saya sebagai pemimpin pembelajaran memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid saya yang berbeda-beda adalah dengan melakukan asesmen diagnostik terlebih dahulu, dengan hasil asesmen tersebut saya akan melakukan pemetaan untuk merancang pembelajaran yang berpihak pada murid dan sesuai dengan minat dan potensi murid yang berbeda-beda, yaitu dengan pembelajaran berdiferensiasi. Selain itu saya juga akan merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman murid.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya adalah pernyataan yang benar karena seorang guru yang mampu membuat keputusan yang berpihak kepada murid akan menjadikan murid merasa nyaman, merasa dihargai dan mendapatkan kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan murid maka akan tercapai tujuan dari pendidikan yaitu terciptanya murid yang berbudi pekerti yang baik, guru yang membuat keputusan yang tepat dalam pembelajaran akan merancang pembelajaran yang berpihak pada murid yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman murid, seperti pembelajaran berdiferensiasi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan murid. Pengambilan keputusan yang tepat yang diambil oleh pemimpin pembelajaran akan membuat murid nyaman dalam pelaksanaan pembelajaran, nilai-nilai kebajikan akan mudah dilaksanakan oleh murid sehingga budaya positif akan menjadi kebiasaan bagi murid, dengan demikian masa depan murid akan tercerahkan yaitu tercapai murid yang selamat dan bahagia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah bahwa untuk menjadikan murid yang berprofil pelajar pancasila yang akan mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai individu dan anggota masyarakat guru harus mengetahui nilai-nilai dan melaksanakan perannya sebagai pemimpin pembelajaran yang menjadi teladan, memberikan motivasi dan dukungan yang positif bagi murid, maka dari itu guru perlu memiliki visi dalam melaksanakan perannya dengan memiliki kekuatan yang ada pada diri guru, murid, pimpinan, rekan guru, sarana dan prasarana sekolah. Selain itu guru harus mampu menciptakan lingkungan sekolah/ kelas yang nyaman, aman dan bahagia dengan menerapkan budaya positif, guru tidak perlu memberikan hukuman kepada murid yang masih melanggar keyakinan sekolah/ kelas namun guru perlu menjadi manager dengan melaksanakan restitusi untuk menumbuhkan kesadaran murid sehingga berperilaku dengan menjalankan nilai-nilai kebajikan yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik). Memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid dengan memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman murid perlu melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi yang terlebih dahulu guru melakukan pemetaan akan kebutuhan murid, pembelajaran berdiferensiasi juga dapat meningkatkan KSE murid dengan cara mengintegrasikan PSE dengan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi, untuk memenuhi kebutuhan murid, guru juga dapat melakukan percakapan coaching dengan murid, untuk membantu murid mencari solusi terhadap permasalahan yang dialami murid, selain kepada murid guru juga dapat melaksanakan perannya sebagai coach bagi rekan sejawat, yang menjadi jalan dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicanangkan oleh KHD, itu semua tidak akan tercapai dengan baik jika guru tidak mampu mengambil suatu keputusan yang tepat, maka perlu bagi pemimpin pembelajaran memiliki keterampilan pengambilan keputusan yang sesuai dengan prinsip dasar pengambilan yaitu berpihak pada murid, mengandung nilai-nilai kebajikan serta dapat dipertanggungjawabkan, dengan cara menerapkan paradigma pengambilan keputusan, menggunakan prinsip pengambilan keputusan yang tepat dan menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? Pemahaman saya tentang konsep-konsep yang telah saya pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral adalah dua hal yang sangat berbeda, dilema etika adalah suatu keadaan yang memiliki situasi benar lawan benar yang mengharuskan kita harus mampu membuat keputusan yang tepat sedangkan bujukan moral adalah suatu keadaan yang kita hadapi antara keadaan benar lawan salah, untuk bujukan moral kita tidak perlu merasakan dilema karena jelas sudah salah maka kita langsung mengambil keputusan untuk tidak memilih yang salah , 4 paradigma pengambilan keputusan yaitu Adapun 4 Paradigma berpikir: Individu lawan masyarakat (individual vs community, Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy, Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term), 3 prinsip pengambilan keputusan, Adapun 3 Prinsip Berpikir: Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking), dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yaitu: Langkah 1: Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. Langkah 2: Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini , Langkah 3: Kumpulkan fakta-fakta yang relevan Langkah 4: Pengujian benar atau salah, yang terdiri atas: Uji Legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Halaman Depan Koran, Uji Panutan/Idola , Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, Langkah 6:Melakukan Prinsip , Resolusi Langkah 7: Investigasi Opsi Trilema, Langkah 8: Buat keputusan, Langkah 9, Tinjau lagi keputusan dan refleksikan. Hal-hal yang menurut saya di luar dugaan adalah selama ini saya sudah sering mengalami dilema etika, dan juga sudah sering antara kasihan lawan keadilan, antara individu lawan kelompok, antara kesetiaan dengan kebenaran, saya juga sering mengambil keputusan dengan menerapkan prinsip berpikir berbasis peraturan dan rasa peduli, namun karena tidak pernah mendapatkan pengalaman tentang pengambilan keputusan ini maka saya baru sadar ternyata konsep-konsep yang saya dapatkan dari modul ini bukan hal yang asing.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? Saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema ketika, tidak jauh berbeda dengan apa yang saya pelajari di modul ini, yaitu pengambilan keputusan yang sering saya ambil paradigma yang keadilan lawan rasa kasihan, dan keputusan yang ambil adalah keputusan dengan nilai keadilan dan prinsip pengambilan keputusan yang saya gunakan lebih sering menggunakan prinsip berpikir berbasis peraturan, namun pengambilan keputusannya belum menggunakan 9 langkah dalam pengambilan keputusan.
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? Dampak mempelajari konsep ini buat saya adalah berdampak positif, menambah pengetahuan baru yang lebih membuat kita akan berhati-hati dalam membuat keputusan, keputusan yang tidak diambil dalam keadaan emosi namun perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti paradigma pengambilan keputusan, prinsip pengambilan keputusan dan perlu melakukan uji untuk mengetahui keputusan yang diambil adalah keputusan yang bertanggungjawab, mengandung nilai-nilai kebajikan dan berpihak pada murid. Perubahan yang ada pada diri saya dalam mengambil keputusan adalah melihat kembali paradigma apa yang sesuai dengan keputusan yang akan saya ambil, kemudian saya juga akan memikirkan prinsip keputusan yang tepat dan terakhir saya akan mengikuti 9 langkah dalam pengambilan keputusan.
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin? Menurut saya sangat penting mempelajari modul 3.1 sebagai seorang individu, karena dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang modul 3.1 akan lebih tenang dalam mengam suatu keputusan, tidak terburu-buru bahkan merugikan orang lain, dengan adanya modul 3.1 akan mengedepankan nilai-nilai kebajikan dalam pengambilan keputusan sehingga tidak merugikan pihak-pihak lain, begitu pula sebagai seorang pemimpin tentu sangat penting dalam mempelajari modul ini, karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu membuat keputusan yang tepat dan tidak merugikan siapapaun, keputusan yang bertanggungjawab sehingga dengan keputusan yang diambil akan membuat nyaman, tenang dan bahagia.
Komentar
Posting Komentar